Jenis
kapal menurut bahan atau materialnya
Bahan atau material untuk membangun kapal adalah beraneka ragam tergantung dari maksud dan tujuan dari pembuatan kapal tersebut. Faktor ekonomis tentu menjadi pertimbangan yang paling utama. Adapun jenis kapal ditinjau dari bahan atau materialnya adalah sebagai berikut :
1. Kapal kayu
Adalah kapal yang seluruh konstruksi
badan kapal dibuat dari kayu, kapal jenis ini biasanya terbatas pada
kapal-kapal sedang dan kecil.
Kapal kayu banyak dijumpai di kawasan
nelayan tradisional sebagai kapal penangkap ikan. Kayu yang dipakai harus
memenuhi standar kelas awet dan kekuatanya yang telah diatur oleh Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI). Demikian juga proses pembuatan kapal kayu dan
perawatan harus memenuhi standar dari BKI. Syarat kayu untuk konstruksi sebuah kapal adalah :
·
Kualitas yang baik
·
Tidak ada celah, atau pecah-pecah
·
Tidak berlubang pada lingkaran tahun
·
Harus tahan terhadap air, cuaca, jamur,
seranggga
·
Tidak mudah lengkung
·
Tidak mudah dimakan binatang laut
Gambar 3.1a. Kapal kayu
2.
Kapal
fiberglass
Adalah kapal yang seluruh kontruksi badan
kapal dibuat dari fiberglass, kapal
jenis ini juga masih tergolong pada kapal-kapal kecil, terutama pada kapal penangkap
ikan, keprluan olah raga dan lain-lain. Pembuatan kapal fiberglass lebih mudah, konstruksi sederhana, kapal dapat
dibuat secara seri dan lebih ringan dari kayu, kapal fiberglass
perawatan juga lebih lebih sederhana karena tahan terhadap korosi, tadak ada
sambungan, tidak ada penyusutan dan tida ada binatang laut yang menempel.
Gambar 3.1b. Kapal fibreglss
3. Kapal ferro cement
Adalah kapal yang dibuat dari bahan
semen yang diperkuat dengan besi beton / baja sebagai tulang-tulangnya. Karena
membutuhkan teknologi yang tinggi kapal jenis ini nasih sangat terbatas.
Gambar 3.1c. Kapal Ferrocement
4. Kapal baja
Adalah kapal yang seluruh konstruksi
badan kapal dibuat dari baja, kapal jenis ini paling banyak kita jumpai
dilapangan, baik berukuran kecil sampai kapal-kapal besan.
Gambar 3.1d. Kapal baja
Jenis kapal berdasarkan alat penggeraknya.
Alat penggerak kapal bermacam-macam, hal ini akan mempengaruhi klasifikasi dari kapal tersebut sesuai dengan tujuannya, antara lain :.
1. Kapal dengan menggunakan alat penggerak
layar,
dimana kecepatan kapal sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin. Kapal ini biasanya hanya terbatas pada kapal-kapal ukuran tertentu saja / kapal kecil saja dan terdapat pada kapal latih dan kapal-kapal barang. Karena ketergantungan terhadap alam, maka beberapa kapal jenis ini juga ada yang dilengkapi dengan motor untuk keperluan olah gerak di pelabuhan, jika sudah ditengah laut maka layar baru dipergunakan.
dimana kecepatan kapal sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin. Kapal ini biasanya hanya terbatas pada kapal-kapal ukuran tertentu saja / kapal kecil saja dan terdapat pada kapal latih dan kapal-kapal barang. Karena ketergantungan terhadap alam, maka beberapa kapal jenis ini juga ada yang dilengkapi dengan motor untuk keperluan olah gerak di pelabuhan, jika sudah ditengah laut maka layar baru dipergunakan.
2. Kapal dengan menggunakan alat penggerak padle wheel,
pada prinsipnya adalah gaya tahanan air yang menyebabkan/menimbulkan gaya dorong kapal (seperti dayung).Padle wheel dipasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh mesin. Umumnya digunakan di daerah yang mempunyai perairan yang tenang misalnya di danau, sungai sebagai kapal-kapal wisata atau pesiar.
3. Kapal dengan menggunakan alat
penggerak jet propultion,
adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada tug boat tetapi fungsinya untuk mendorong bukan menarik juga terdapat pada kapal wisata.
adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada tug boat tetapi fungsinya untuk mendorong bukan menarik juga terdapat pada kapal wisata.
4. Kapal dengan menggunakan alat
penggerak propeller (baling-baling),
dimana bergerakkarena berputarnya baling yang dipasang di belakangbadan kapal sehingga menimbulkan daya dorong. Baling-baling inil yang paling banyak digunakan dan dikembangkan sampai saat ini.
dimana bergerakkarena berputarnya baling yang dipasang di belakangbadan kapal sehingga menimbulkan daya dorong. Baling-baling inil yang paling banyak digunakan dan dikembangkan sampai saat ini.
Jenis kapal berdasarkan mesin
penggerak utamanya.
Mesin penggerak utama atau mesin induk kapal banyak jenisnya, biasanya faktor ekonomis dan faktor-faktor desain akan menentukan mesin jenis apa yang cocok untuk dipasang pada sebuah kapal. Jenis-jenis yang biasa dipakai dalam mesin utama kapal antara lain:
1.
Steam
reciprocating engine
Adalah
kapal yang menggunakan mesin uap torak sebagai
mesin utamanya, biasanya yang dipakai adalah triple
expansion engine (bersilinder tiga) atau double Compound
engine.
Keuntungan menggunakan jenis mesin ini adalah : mudah
pemakaian dan pengontrolan, mudah berputar balik (reversing) dan
mempunyai kecepatan putar yang sama dengan perputaran propeller. Sedangkan
kerugiannya adalah konstruksinya berat dan memakan banyak tempat serta
pemakaian bahan bakar yang sangat besar.
2. Steam turbine
Adalah kapal yang menggunakan mesin
turbin uap dimana tenaga yang dihasilkan oleh mesin jenis ini sangat rata dan uniform dan pemakaian uap sangat efisien
baik pada tekanan tinggi ataupun
rendah. Mesin jenis ini mempunyai kelemahan
yang utama adalah tidak dapat berputar balik atau non reversible sehingga
diperlukan reversing turbine yang
tersendiri khusus untuk keperluan tersebut,
putarannya sangat tinggi sehingga reduction
propeller gear sangat diperlukan untuk membuat
perputaran propeller jangan terlalu tinggi.
Kelebihan dari masin jenis ini adalah vibration sangat
kecil dan pemakaian bahan bakar lebih kecil kalau dibandingkan
dengan mesin uap torak. Mesin semacam ini dapat dibuat
bertenaga sangat besar, oleh karena itu digunakan untuk
kapal yang membutuhkan tenaga besar.
3. Turbine
Electric Drive.
Beberapa kapal yang modern memakai sistem
dimana suatu turbin memutarkan sebuah elektrik generator, sedangkan propeller
digerakkan oleh suatu motor yang terpisah tempatnya dengan mempergunakan aliran
listrik dari generator tadi. Disini reversing turbine yang
tersendiri dapat dihapuskan dengan memakai sistim ini sangat mudah operasi
mesin-mesinnya.
4. Internal
combustion engine
Mesin ini biasa disebut mesin pembakaran dalam atau
motor bensin, mesin ini paling sesuai untuk tenaga kecil (motor tempel atau out
board motor). Sedangkan tenaga yang lebih besar dipakai mesin diesel yang
dibuat dalam suatu unit yang besar untuk kapal-kapal yang berkecepatan rendah
dan sedang.
Keuntungan Internal
combustion engine
dapat langsung diputar balik dan dapat dipakai dengan cara kombinasi
dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang sama, jika dibandingkan dengan
mesin uap akan lebih kecil ukurannya. Dengan adanya kemajuan dalam pemakaian turbo
charger untuk supercharging maka
beratnyapun dapat diperkecil dan penghasilan tenaga dapat dilipat gandakan.
|
Keuntungan Internal
combustion engine
dapat langsung diputar balik dan dapat dipakai dengan cara kombinasi
dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang sama, jika dibandingkan dengan
mesin uap akan lebih kecil ukurannya. Dengan adanya kemajuan dalam pemakaian turbo
charger untuk supercharging maka
beratnyapun dapat diperkecil dan penghasilan tenaga dapat dilipat gandakan.
5. Gas
turbine.
Prinsipnya adalah suatu penggerak yang
mempergunakan udara yang dimampatkan (dikompresikan) dan dinyalakan dengan
menggunakan bahan bakar yang disemprotkan dan kemudian setelah terjadi
peledakan udara yang terbakar akan berkembang. Kemudian campuran gas yang
dihasilkan itu yang dipakai untuk memutar turbine. Gas yang telah terpakai
memutar turbine itu sebelum dibuang masih dapat dipakai untuk “heat
exchangers” sehingga pemakaiannya dapat seefektif mungkin. Type mesin
ini yang sebetulnya adalah kombinasi dari “Free Piston
Gas
Fier” dan gas turbine belum banyak dipakai oleh
kapal-kapaldagang. Research mengenai mesin ini masih banyak dilakukan.
6. Nuclear Engine
Nuclear Engine ini walaupun tenaganya cukup besar
akan tetapi memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus seperti penggunaan
ruang yang luas, jumlah tenaga kerja yang cukup banyak, resiko keselamatan dan
lain-lain. Nuclear Engine ini hanya
dipakai pada kapal-kapal besar non komersil seperti kapal induk, kapal perang
sehingga kapal yang memakainya masih terbatas.
Jenis
kapal berdasarkan fungsinya
1. Kapal- kapal niaga
Kapal niaga adalah kapal yang tugasnya untuk muatan dan
dalam kegiatan berdagang atau berniaga, adapun jenis kapal niaga antara lain :
1)
Kapal
Barang (Cargo ship),
Yaitu
kapal dengan muatan barang, pada
dasarnya sebelum kapal tersebut direncanakan untuk dibangun ditentukan terlebih
dahulu jenis barang yang diangkut. Hal ini penting ditentukan sehubungan dengan
besarnya ruangan yang dibutuhkan di dalam kapal untuk mengangkut barang dalam
satuan berat yang sudah ditentukan oleh pemesan. Kalau kapal yang direncanakan
untuk mengangkut bermacam-macam muatan (general)
maka kapal tersebut dinamakan General Cargo.
.
Gambar 3.1. Kapal General cargo
2) Kapal barang prnumpang (Cargo passanger ship).
Yaitu
kapal dengan muatan barang dan
penumpang, untuk membatasi istilah kapal
barang penumpang dan kapal penumpang barang pada umumnya selalu membingungkan.
Maka dapat dipakai suatu ketentuan, bahwa jika kapal tersebut terutamadigunakan
untuk mengangkut barang disamping muatan penumpang disebut kapal barang
penumpang. Sedangkan jika kapal tersebut digunakan terutama untuk mengangkut
penumpang dalam jumlah yang cukup besar, disamping itu juga barang misalnya
seratus penumpang disamping muatan barang yang dibawanya maka disebut kapal
penumpang barang. Apabila kapal mengangkut penumpang lebih dari 12 orang maka
kapal tersebut harus menggunakan persyaratan keselamatan pelayaran sebagai
kapal penumpang.
Kapal penyeberangan atau kapal Ferry adalah termasuk kapal penumpang
barang. Kapal penyeberangan fungsinya adalah untuk menghubungkan selat sebagai
penyambung perhubungan darat yang terputus karena adanya selat. Oleh karena itu
kapal penyeberangan dilengkapi dengan tempat fasilitas kendaraan, misal: mobil,
truk, bus dan bahkan sarana tempat gerbong kereta api
Gambar 3. 2. Cargo Passanger Ship
3) Kapal Penumpang (Passanger
ship)
Yaitu
kapal yang khusus mengangkut penumpang, jenis kapal ini ada yang besar dan ada
yang kecil. Kapal penumpang kecil kebanyakan digunakan untuk pesiar antar pulau
yang tak begitu jauh menyusuri pantai/sungai yang menghubungkan antar kota
sebagai komunikasi transport.
Kapal penumpang besar biasanya dipakai
untuk pelayaran antar pulau yang jauh atau antar benua untuk tourist dan
lain-lain. Kapal ini biasanya dilengkapi dengan akomodasi penumpang yang lebih
baik dan fasilitas rekreasi misalnya kolam renang, bioskop dan tempat-tempat
relaks lainnya. Selain itu kapal penumpang dilengkapi dengan alat keselamatan
pelayaran yang lebih lengkap, dibandingkan dengan kapal-kapal lainnya misalnya
sekoci penolong, baju penolong dan perlengkapan keselamatan lainnya. Semua
kapal penumpang kecuali kapal penumpang cepat biasanya selalu membawa sedikit
muatan barang.
Gambar 3. 3. Passenger Ship
4) Kapal pengangkut kayu (Timber carrier atau Log carrier)
Yaitu
kapal yang fungsinya mengangkut kayu dengan segala bentuknya. Umumnya sebagai
muatan kayu yang diangkut diletakkan di atas geladak dan jumlah muatan
digeladak kurang lebih 30% dari seluruh muatan yang diangkut. Oleh karena itu
konstruksi dari dek/geladaknya harus dipasang perlengkapan untuk keperluan itu.
Kayu yang diangkut di atas geladak dan diikat kuat dapat menambah daya apung
cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatip lebih kecil
dibandingkan kapal barang. Oleh karena itu dikatakan bahwa kapal pengangkut
kayu dianggap mempunyai free board
khusus.
Dalam menentukan stabilitas harus
dianggap muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu bagian dari
badan kapal.
Gambar
3. 4. Timber Carrier
5) Kapal tangki (Tanker ship)
Yaitu
kapal dengan muatan bahan cair, dimana muatan ini mempunyai sifat khusus yang
menjadi perhatian untuk membuat konstruksinya. Mengingat sifat zat cair yang
selalu mengambil posisi yang sejajar dengan garis air, pada waktu kapal
mengalami keolengan dan hal ini terjadi pada tangki-tangki yang tak diisi
penuh. Oleh karena itu kapal tanker pada umumnya dilengkapi dengan sekat
melintang dan sekat memanjang. Kapal tersebut dilengkapi dengan pompa dan instalasi
pipa untuk bongkar dan muat minyak dari kapal dan ke kapal. Lambung timbul
umumnya lebih kecil dibandingkan dengan kapal barang biasa untuk ukuran kapal
yang relatif sama. Letak kamar mesin selalu di belakang dimaksud untuk
menghindari bahaya kebakaran.
Gambar 3. 5. Kapal Tanker
6) Kapal peti kemas (Container Ship).
Yaitu kapal mengangkut
barang yang sudah diatur di dalam peti kemas. Muatan peti kemas disamping di
dalam palkah juga diletakkan di atas geladak dengan pengikatan yang kuat, sehingga
peti kemas tersebut tidak bergeser dari tempatnya semula pada saat berlayar.
Dengan adanya muatan di atas geladak maka harus diperhatikan mengenai
stabilitas kapal. Yang perlu diperhatikan ialah periode keolengan jangan sampai
terlalu lincah, sebab membahayakan container yang ada di atas dek, lebih –lebih
apabila sistim pengikatannya kurang sempurna.
Konstruksi peti kemas dibuat sedemikian rupa sehingga barang-barang yang
ada didalamnya terjamin keamanan dari kerusakkan dan lain-lain. Kapal pengangkut
peti kemas (container ship) harus
mempunyai fasilitas pelabuhan khusus peti kemas, baik alat bongkar muatan
maupun peralatan lainnya. Disamping itu kapal jenis ini juga direncanakan
sedemikian rupa sehingga mempunyai ruangan dengan parallel middle body yang lebih panjang dibandingkan demgan
kapal-kapal jenis yang lainnya. Dengan parallel middle body yang lebih panjang
maka akan berpengaruh terhadap tata letak dan kapasitas dari muatan peti kemas
yang mempunyai ukuran yang sudah standar secara internasional.
Gambar 3. 6. Kapal Peti Kemas
7) Kapal curah (Bulk Carrier)
Yaitu
kapal yang mengangkut muatan tanpa pembungkusan tertentu, berupa biji-bijian
yang dicurahkan langsung ke dalam palkah kapal.
Ditinjau dari jenis muatannya ada
beberapa macam yaitu sebagai berikut:
a). Kapal pengangkut biji tambang yaitu
kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil tambang misalnya
biji besi, chrom, mangaan, bauxit dan sebagainya.
b). Kapal pengangkut biji tumbuh-tumbuhan
yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil
tumbuhtumbuhan misal jagung, bulgur, beras, kedele dan lain-lain.
c). Kapal pengangkut batubara atau sering
disebut Collier yaitukapal yang mengangkut muatan curah berupa batubara, cokes atau coal.
Kapal pengangkut muatan curah umumnya
dibuat single deck dan sistim bongkar
muatnya dilakukan dengan sistim isap untuk grain
carrier. Tetapi untuk ore atau coal dipakai grab (bucket) & conveyer. Khusus ore
carrier biasanya mempunyai double
bottom tank top yang tinggi dengan maksud untuk mempertinggi letak titik
berat muatan, sehingga memperbaiki rolling
periode kapal, lagi pula gerak kapal tidak terlalu kaku. Pada bulk carrier umumnya letak kamar mesin
di belakang dengan maksud untuk mempermudah sistim bongkar muat.
Gambar
3. 7. Kapal bulk carrier
8) Kapal pendingin (Refrigated cargo vessels).
Kapal
jenis ini khusus digunakan untuk pengangkutan muatan yang perlu didinginkan
gunanya untuk mencegah pembusukan dan kerusakan muatan. Ruang muat dilengkapi
dengan sistim isolasi dan sisitim pendinginan. Umumnya muatan dingin hanya
diangkut pada satu jurusan saja. Adapun jenis muatannya adalah buah-buahan,
sayur-sayuran, daging beku, ikan, udang dan lain-lainnya. Meskipun ruang muat
sudah dilengkapi dengan instalasi pendingin untuk mengawetkan muatan, tetapi
kecepatan kapal masih relatif lebih cepat dibandingkan dengan kapal-kapal pada
umumnya. misalnya kapal pengangkut buah-buahan kecepatan dinas antara 18 -21
Knots.
Gambar 3. 8. Kapal Pendingin
9) Kapal pengangkut ternak.
Karena
muatannya adalah ternak, maka kapal jenis ini harus menyediakan fasilitas yang
diperlukan untuk ternak tersebut misalnya tempat makan, tempat kotoran yang
dengan mudah dapat dibersihkan.
Gambar 3. 9. Kapal Ternak
2. Kapal- kapal khusus
Kapal khusus adalah kapal yang mempunyai tugas khusus, artinya bukan semata-mata untuk pengangkutan atau berniaga, kapal ini disebut juga sesuai dengan tugas pekerjaan yang dilaksanakan, antara lain :
1) Kapal Keruk (dredger).
Fungsinya adalah memperdalam kolam
pelabuhan, alur pelayaran, sungai dan lain-lainnya dan juga menyediakan tanah
untuk reklamasi rawa-rawa (untuk perluasan daerah menjadi daratan). Pemakaian
type-type keruk tergantung dari jenis tanah galian.
Type-type kapal keruk:
a).
Plain
Suction Dredger
Pengerukan dengan cara menghisap dengan
pipa isap.Jenis yang modern mempunyai water jet disekeliling ujung pipayang
gunanya untuk menghancurkan material yang keras denganmenyemprotkan air dengan
tekanan tinggi.
b).
Cutter Suction Dredger
Pada prinsipnya sama dengan jenis di
atas hanya dilengkapi dngan cutter (alat penghancur) di ujung pipa isap
sehingga dapat mengeruk tanah galian yang agak keras.
c).
Grab Dredger
Sangat baik digunakan untuk beroperasi
di sekitar Graving dock, dermaga dan
bagian-bagian sudut dari kade, karena alat ini merapat sampai ke tepi. Daya
penggaliannya tergantung dari berat grab
bucket, tetapi hasil kerusakannya tidak rata sehingga sukar untuk
menentukan dalamnya penggalian.
e).
Bucket Dedger
Pengerukan tanah galian dengan menggunakan timba. Sangat sesuai pada segala
jenis galian baik tanah padat maupun batubatuan, tetapi bukan tanah padas yang
keras.
f).
Dipper Dredger
Dipergunakan untuk pekerjaan penggalian
yang sukar dan ada intangan, dimana jenis kapal keruk yang lain tidak mampu
mengerjakannya. Sesuai dengan pekerjaan jenis tanah yang keras dengan ukuran
yang besar.
Gambar 3. 10. Kapal Keruk
2) Kapal Tunda (Tug boat)
Kapal yang fungsinya menarik atau mendorong kapal-kapal lainnya. Dibedakan
atas beberapa jenis antara lain kapal tunda Samudra, kapal tunda pelabuhan dan
lain-lain.
Gambar 3. 11. Kapal Tunda
3) Kapal Penangkap Ikan
Kapal yang fungsinya untuk menangkap
ikan, kapal-kapal ikan dimana operasi penangkapannya agak jauh dari
pangkalannya, yang berhari-hari memerlukan waktu dalam operasinya biasanya
dilengkapi dengan kotak ikan yang didinginkan, sehingga ikan-ikan hasil
tangkapan tidak cepat menjadi busuk, bahkan untuk kapal-kapal ikan yang modern
dilengkapi dengan pabrik ikan dalam kaleng.
Gambar 3. 12. Kapal ikan
4) Kapal Pemadam Kebakaran
Kapal yang fungsinya membantu memadakan kebakaran pada kapal lain atau
kebakaran pada dermaga pelabuhan. Operasinya biasanya dilakukan sekitar
pelabuhan.
Gambar 3. 14. Kapal Pemadam Kebakaran
5) Kapal Peneliti
Kapal yang fungsinya mengadakan penelitian di lautan, kapal tersebut
dilengkapi dengan peralatan-peralatan penelitian.
Gambar 3. 15. Kapal Peneliti
6) Kapal Rumah Sakit
Karena fungsinya sebagai pelayanan kesehatan maka kapal ini dilengkapi
dengan beberapa peralatan kedokteran dan alat-alat kesehatan lainnya, disamping
itu juga terdapat beberapa paramedic dan dokter.
Gambar 3.16. Kapal Rumah sakit
7) Kapal Perang
Karena fungsinya untuk berperang atau menjaga keamanan maka perencanaan dan
konstruksinya lebih ditekankan pada segi kekuatan dan bukan segi ekonomis,
disamping kapal jenis dilengkapi alat-alat navigasi yang modern dan lengkap yang beberapa hal tidak
terdapat pada kapal jenis lainnya..
Gambar 3. 17. Kapal perang
woii.!!!!
BalasHapussmoga bermanfaat.!!
BalasHapussemoga bermanfaat yaa..
BalasHapus