Senin, 28 Januari 2013

JENIS-JENIS KAPAL




 Jenis kapal menurut bahan atau materialnya 

Bahan atau material untuk membangun kapal adalah beraneka ragam tergantung dari maksud dan tujuan dari pembuatan kapal tersebut. Faktor ekonomis tentu menjadi pertimbangan yang paling utama. Adapun jenis kapal ditinjau dari bahan atau materialnya adalah sebagai berikut :

1.  Kapal kayu
Adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari kayu, kapal jenis ini biasanya terbatas pada kapal-kapal sedang dan kecil.
Kapal kayu banyak dijumpai di kawasan nelayan tradisional sebagai kapal penangkap ikan. Kayu yang dipakai harus memenuhi standar kelas awet dan kekuatanya yang telah diatur oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Demikian juga proses pembuatan kapal kayu dan perawatan harus memenuhi standar dari BKI. Syarat kayu untuk konstruksi sebuah kapal adalah :
·         Kualitas yang baik
·         Tidak ada celah, atau pecah-pecah
·         Tidak berlubang pada lingkaran tahun
·         Harus tahan terhadap air, cuaca, jamur, seranggga
·         Tidak mudah lengkung
·         Tidak mudah dimakan binatang laut




Gambar 3.1a. Kapal kayu


2.  Kapal fiberglass
 Adalah kapal yang seluruh kontruksi badan kapal dibuat dari fiberglass, kapal jenis ini juga masih tergolong pada kapal-kapal kecil, terutama pada kapal penangkap ikan, keprluan olah raga dan lain-lain. Pembuatan kapal fiberglass lebih mudah, konstruksi sederhana, kapal dapat dibuat secara seri dan lebih ringan dari kayu, kapal fiberglass perawatan juga lebih lebih sederhana karena tahan terhadap korosi, tadak ada sambungan, tidak ada penyusutan dan tida ada binatang laut yang menempel.



Gambar 3.1b. Kapal fibreglss



3.  Kapal ferro cement
Adalah kapal yang dibuat dari bahan semen yang diperkuat dengan besi beton / baja sebagai tulang-tulangnya. Karena membutuhkan teknologi yang tinggi kapal jenis ini nasih sangat terbatas.

 

Gambar 3.1c. Kapal Ferrocement



4.  Kapal baja
Adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari baja, kapal jenis ini paling banyak kita jumpai dilapangan, baik berukuran kecil sampai kapal-kapal besan.

 

Gambar 3.1d. Kapal baja

Jenis kapal berdasarkan alat penggeraknya.

Alat penggerak kapal bermacam-macam, hal ini akan mempengaruhi klasifikasi dari kapal tersebut sesuai dengan tujuannya, antara lain :.

1.  Kapal dengan menggunakan alat penggerak layar
     dimana kecepatan kapal sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin. Kapal ini biasanya hanya terbatas pada kapal-kapal ukuran tertentu saja / kapal kecil saja dan terdapat pada kapal latih dan kapal-kapal barang. Karena ketergantungan terhadap alam, maka beberapa kapal jenis ini juga ada yang dilengkapi dengan motor untuk keperluan olah gerak di pelabuhan, jika sudah ditengah laut maka layar baru dipergunakan.

2.  Kapal dengan menggunakan alat penggerak padle wheel,
       pada prinsipnya adalah gaya    tahanan air yang menyebabkan/menimbulkan gaya dorong kapal (seperti dayung).Padle wheel dipasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh mesin. Umumnya digunakan di daerah yang mempunyai perairan yang tenang misalnya di danau, sungai sebagai kapal-kapal wisata atau pesiar.

3.  Kapal dengan menggunakan alat penggerak jet propultion
      adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada tug boat tetapi fungsinya untuk mendorong bukan menarik juga terdapat pada kapal wisata.

4. Kapal dengan menggunakan alat penggerak propeller (baling-baling),
   dimana bergerakkarena berputarnya baling yang dipasang di belakangbadan kapal sehingga menimbulkan daya dorong. Baling-baling inil yang paling banyak digunakan dan dikembangkan sampai saat ini. 


Jenis kapal berdasarkan mesin penggerak utamanya.

Mesin penggerak utama atau mesin induk kapal banyak jenisnya, biasanya  faktor ekonomis dan faktor-faktor desain akan menentukan mesin jenis apa yang cocok untuk dipasang pada sebuah kapal. Jenis-jenis yang biasa dipakai dalam mesin utama kapal antara lain:

1.    Steam reciprocating engine
Adalah kapal yang menggunakan mesin uap torak sebagai mesin utamanya, biasanya yang dipakai adalah triple expansion engine (bersilinder tiga) atau double Compound engine.
Keuntungan  menggunakan jenis mesin ini adalah : mudah pemakaian dan pengontrolan, mudah berputar balik (reversing) dan mempunyai kecepatan putar yang sama dengan perputaran propeller. Sedangkan kerugiannya adalah konstruksinya berat dan memakan banyak tempat serta pemakaian bahan bakar yang sangat besar.

2.  Steam turbine
Adalah kapal yang menggunakan mesin turbin uap dimana tenaga yang dihasilkan oleh mesin jenis ini sangat rata dan uniform dan pemakaian uap sangat efisien baik pada tekanan tinggi ataupun rendah. Mesin jenis ini mempunyai kelemahan yang utama adalah tidak dapat berputar balik atau non reversible sehingga diperlukan reversing turbine yang tersendiri khusus untuk keperluan tersebut, putarannya sangat tinggi sehingga reduction propeller gear sangat diperlukan untuk membuat perputaran propeller jangan terlalu tinggi. Kelebihan dari masin jenis ini adalah vibration sangat kecil dan pemakaian bahan bakar lebih kecil kalau dibandingkan dengan mesin uap torak. Mesin semacam ini dapat dibuat bertenaga sangat besar, oleh karena itu digunakan untuk kapal yang membutuhkan tenaga besar.

3. Turbine Electric Drive.
Beberapa kapal yang modern memakai sistem dimana suatu turbin memutarkan sebuah elektrik generator, sedangkan propeller digerakkan oleh suatu motor yang terpisah tempatnya dengan mempergunakan aliran listrik dari generator tadi. Disini reversing turbine yang tersendiri dapat dihapuskan dengan memakai sistim ini sangat mudah operasi mesin-mesinnya.

4. Internal combustion engine
Mesin ini biasa disebut mesin pembakaran dalam  atau motor bensin, mesin ini paling sesuai untuk tenaga kecil (motor tempel atau out board motor). Sedangkan tenaga yang lebih besar dipakai mesin diesel yang dibuat dalam suatu unit yang besar untuk kapal-kapal yang berkecepatan rendah dan sedang.

 

Keuntungan Internal combustion engine  dapat langsung diputar balik dan dapat dipakai dengan cara kombinasi dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang sama, jika dibandingkan dengan mesin uap akan lebih kecil ukurannya. Dengan adanya kemajuan dalam pemakaian turbo charger untuk supercharging maka beratnyapun dapat diperkecil dan penghasilan tenaga dapat dilipat gandakan.


Keuntungan Internal combustion engine  dapat langsung diputar balik dan dapat dipakai dengan cara kombinasi dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang sama, jika dibandingkan dengan mesin uap akan lebih kecil ukurannya. Dengan adanya kemajuan dalam pemakaian turbo charger untuk supercharging maka beratnyapun dapat diperkecil dan penghasilan tenaga dapat dilipat gandakan.

5. Gas turbine.
Prinsipnya adalah suatu penggerak yang mempergunakan udara yang dimampatkan (dikompresikan) dan dinyalakan dengan menggunakan bahan bakar yang disemprotkan dan kemudian setelah terjadi peledakan udara yang terbakar akan berkembang. Kemudian campuran gas yang dihasilkan itu yang dipakai untuk memutar turbine. Gas yang telah terpakai memutar turbine itu sebelum dibuang masih dapat dipakai untuk “heat exchangers” sehingga pemakaiannya dapat seefektif mungkin. Type mesin ini yang sebetulnya adalah kombinasi dari “Free Piston Gas Fier” dan gas turbine belum banyak dipakai oleh kapal-kapaldagang. Research mengenai mesin ini masih banyak dilakukan.

6. Nuclear Engine
Nuclear Engine ini walaupun tenaganya cukup besar akan tetapi memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus seperti penggunaan ruang yang luas, jumlah tenaga kerja yang cukup banyak, resiko keselamatan dan lain-lain. Nuclear Engine ini hanya dipakai pada kapal-kapal besar non komersil seperti kapal induk, kapal perang sehingga kapal yang memakainya masih terbatas. 


Jenis kapal berdasarkan fungsinya

1. Kapal- kapal niaga
Kapal niaga adalah kapal yang tugasnya untuk muatan dan dalam kegiatan berdagang atau berniaga, adapun jenis kapal niaga antara lain :

1)  Kapal Barang (Cargo ship),
Yaitu kapal dengan muatan barang, pada dasarnya sebelum kapal tersebut direncanakan untuk dibangun ditentukan terlebih dahulu jenis barang yang diangkut. Hal ini penting ditentukan sehubungan dengan besarnya ruangan yang dibutuhkan di dalam kapal untuk mengangkut barang dalam satuan berat yang sudah ditentukan oleh pemesan. Kalau kapal yang direncanakan untuk mengangkut bermacam-macam muatan (general) maka kapal tersebut dinamakan General Cargo.
.



Gambar 3.1. Kapal General cargo

2) Kapal barang prnumpang (Cargo passanger ship).
Yaitu kapal  dengan muatan barang dan penumpang,  untuk membatasi istilah kapal barang penumpang dan kapal penumpang barang pada umumnya selalu membingungkan. Maka dapat dipakai suatu ketentuan, bahwa jika kapal tersebut terutamadigunakan untuk mengangkut barang disamping muatan penumpang disebut kapal barang penumpang. Sedangkan jika kapal tersebut digunakan terutama untuk mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup besar, disamping itu juga barang misalnya seratus penumpang disamping muatan barang yang dibawanya maka disebut kapal penumpang barang. Apabila kapal mengangkut penumpang lebih dari 12 orang maka kapal tersebut harus menggunakan persyaratan keselamatan pelayaran sebagai kapal penumpang.
Kapal penyeberangan atau kapal Ferry adalah termasuk kapal penumpang barang. Kapal penyeberangan fungsinya adalah untuk menghubungkan selat sebagai penyambung perhubungan darat yang terputus karena adanya selat. Oleh karena itu kapal penyeberangan dilengkapi dengan tempat fasilitas kendaraan, misal: mobil, truk, bus dan bahkan sarana tempat gerbong kereta api


 

Gambar 3. 2. Cargo Passanger Ship

3) Kapal Penumpang (Passanger ship)
Yaitu kapal yang khusus mengangkut penumpang, jenis kapal ini ada yang besar dan ada yang kecil. Kapal penumpang kecil kebanyakan digunakan untuk pesiar antar pulau yang tak begitu jauh menyusuri pantai/sungai yang menghubungkan antar kota sebagai komunikasi transport.
Kapal penumpang besar biasanya dipakai untuk pelayaran antar pulau yang jauh atau antar benua untuk tourist dan lain-lain. Kapal ini biasanya dilengkapi dengan akomodasi penumpang yang lebih baik dan fasilitas rekreasi misalnya kolam renang, bioskop dan tempat-tempat relaks lainnya. Selain itu kapal penumpang dilengkapi dengan alat keselamatan pelayaran yang lebih lengkap, dibandingkan dengan kapal-kapal lainnya misalnya sekoci penolong, baju penolong dan perlengkapan keselamatan lainnya. Semua kapal penumpang kecuali kapal penumpang cepat biasanya selalu membawa sedikit muatan barang.


Gambar 3. 3. Passenger Ship


4) Kapal pengangkut kayu (Timber carrier atau Log carrier)
Yaitu kapal yang fungsinya mengangkut kayu dengan segala bentuknya. Umumnya sebagai muatan kayu yang diangkut diletakkan di atas geladak dan jumlah muatan digeladak kurang lebih 30% dari seluruh muatan yang diangkut. Oleh karena itu konstruksi dari dek/geladaknya harus dipasang perlengkapan untuk keperluan itu. Kayu yang diangkut di atas geladak dan diikat kuat dapat menambah daya apung cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatip lebih kecil dibandingkan kapal barang. Oleh karena itu dikatakan bahwa kapal pengangkut kayu dianggap mempunyai free board khusus.
Dalam menentukan stabilitas harus dianggap muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu bagian dari badan kapal.
 

Gambar 3. 4. Timber Carrier

5) Kapal tangki (Tanker ship)
Yaitu kapal dengan muatan bahan cair, dimana muatan ini mempunyai sifat khusus yang menjadi perhatian untuk membuat konstruksinya. Mengingat sifat zat cair yang selalu mengambil posisi yang sejajar dengan garis air, pada waktu kapal mengalami keolengan dan hal ini terjadi pada tangki-tangki yang tak diisi penuh. Oleh karena itu kapal tanker pada umumnya dilengkapi dengan sekat melintang dan sekat memanjang. Kapal tersebut dilengkapi dengan pompa dan instalasi pipa untuk bongkar dan muat minyak dari kapal dan ke kapal. Lambung timbul umumnya lebih kecil dibandingkan dengan kapal barang biasa untuk ukuran kapal yang relatif sama. Letak kamar mesin selalu di belakang dimaksud untuk menghindari bahaya kebakaran.


 

Gambar 3.  5. Kapal Tanker


6) Kapal peti kemas (Container Ship).
Yaitu kapal mengangkut barang yang sudah diatur di dalam peti kemas. Muatan peti kemas disamping di dalam palkah juga diletakkan di atas geladak dengan pengikatan yang kuat, sehingga peti kemas tersebut tidak bergeser dari tempatnya semula pada saat berlayar.
Dengan adanya muatan di atas geladak maka harus diperhatikan mengenai stabilitas kapal. Yang perlu diperhatikan ialah periode keolengan jangan sampai terlalu lincah, sebab membahayakan container yang ada di atas dek, lebih –lebih apabila sistim pengikatannya kurang sempurna.
Konstruksi peti kemas dibuat sedemikian rupa sehingga barang-barang yang ada didalamnya terjamin keamanan dari kerusakkan dan lain-lain. Kapal pengangkut peti kemas (container ship) harus mempunyai fasilitas pelabuhan khusus peti kemas, baik alat bongkar muatan maupun peralatan lainnya. Disamping itu kapal jenis ini juga direncanakan sedemikian rupa sehingga mempunyai ruangan dengan parallel middle body yang lebih panjang dibandingkan demgan kapal-kapal jenis yang lainnya. Dengan parallel middle body yang lebih panjang maka akan berpengaruh terhadap tata letak dan kapasitas dari muatan peti kemas yang mempunyai ukuran yang sudah standar secara internasional.


 

Gambar 3. 6. Kapal Peti Kemas

7) Kapal curah (Bulk Carrier)
Yaitu kapal yang mengangkut muatan tanpa pembungkusan tertentu, berupa biji-bijian yang dicurahkan langsung ke dalam palkah kapal.
Ditinjau dari jenis muatannya ada beberapa macam yaitu sebagai berikut:
a).  Kapal pengangkut biji tambang yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil tambang misalnya biji besi, chrom, mangaan, bauxit dan sebagainya.
b).  Kapal pengangkut biji tumbuh-tumbuhan yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil tumbuhtumbuhan misal jagung, bulgur, beras, kedele dan lain-lain.
c).  Kapal pengangkut batubara atau sering disebut Collier yaitukapal yang mengangkut muatan curah berupa batubara, cokes atau coal.
Kapal pengangkut muatan curah umumnya dibuat single deck dan sistim bongkar muatnya dilakukan dengan sistim isap untuk grain carrier. Tetapi untuk ore atau coal dipakai grab (bucket) & conveyer. Khusus ore carrier biasanya mempunyai double bottom tank top yang tinggi dengan maksud untuk mempertinggi letak titik berat muatan, sehingga memperbaiki rolling periode kapal, lagi pula gerak kapal tidak terlalu kaku. Pada bulk carrier umumnya letak kamar mesin di belakang dengan maksud untuk mempermudah sistim bongkar muat.


 

Gambar 3. 7.  Kapal bulk carrier


8) Kapal pendingin (Refrigated cargo vessels).
Kapal jenis ini khusus digunakan untuk pengangkutan muatan yang perlu didinginkan gunanya untuk mencegah pembusukan dan kerusakan muatan. Ruang muat dilengkapi dengan sistim isolasi dan sisitim pendinginan. Umumnya muatan dingin hanya diangkut pada satu jurusan saja. Adapun jenis muatannya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, daging beku, ikan, udang dan lain-lainnya. Meskipun ruang muat sudah dilengkapi dengan instalasi pendingin untuk mengawetkan muatan, tetapi kecepatan kapal masih relatif lebih cepat dibandingkan dengan kapal-kapal pada umumnya. misalnya kapal pengangkut buah-buahan kecepatan dinas antara 18 -21 Knots.


 

Gambar 3. 8.  Kapal Pendingin

9) Kapal pengangkut ternak.
Karena muatannya adalah ternak, maka kapal jenis ini harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk ternak tersebut misalnya tempat makan, tempat kotoran yang dengan mudah dapat dibersihkan.
 

Gambar 3. 9.  Kapal Ternak

2. Kapal- kapal khusus

Kapal khusus adalah kapal yang mempunyai tugas khusus, artinya bukan semata-mata untuk pengangkutan atau berniaga, kapal ini disebut juga sesuai dengan tugas pekerjaan yang dilaksanakan, antara lain :
 1) Kapal Keruk (dredger).
Fungsinya adalah memperdalam kolam pelabuhan, alur pelayaran, sungai dan lain-lainnya dan juga menyediakan tanah untuk reklamasi rawa-rawa (untuk perluasan daerah menjadi daratan). Pemakaian type-type keruk tergantung dari jenis tanah galian.
Type-type kapal keruk:
a). Plain Suction Dredger
Pengerukan dengan cara menghisap dengan pipa isap.Jenis yang modern mempunyai water jet disekeliling ujung pipayang gunanya untuk menghancurkan material yang keras denganmenyemprotkan air dengan tekanan tinggi.
b). Cutter Suction Dredger
Pada prinsipnya sama dengan jenis di atas hanya dilengkapi dngan cutter (alat penghancur) di ujung pipa isap sehingga dapat mengeruk tanah galian yang agak keras.
c). Grab Dredger
Sangat baik digunakan untuk beroperasi di sekitar Graving dock, dermaga dan bagian-bagian sudut dari kade, karena alat ini merapat sampai ke tepi. Daya penggaliannya tergantung dari berat grab bucket, tetapi hasil kerusakannya tidak rata sehingga sukar untuk menentukan dalamnya penggalian.
e). Bucket Dedger
Pengerukan tanah galian dengan menggunakan timba. Sangat sesuai pada segala jenis galian baik tanah padat maupun batubatuan, tetapi bukan tanah padas yang keras.
f). Dipper Dredger
Dipergunakan untuk pekerjaan penggalian yang sukar dan ada intangan, dimana jenis kapal keruk yang lain tidak mampu mengerjakannya. Sesuai dengan pekerjaan jenis tanah yang keras dengan ukuran yang besar.
 
Gambar 3. 10.  Kapal Keruk


2) Kapal Tunda (Tug boat)
Kapal yang fungsinya menarik atau mendorong kapal-kapal lainnya. Dibedakan atas beberapa jenis antara lain kapal tunda Samudra, kapal tunda pelabuhan dan lain-lain.


Gambar 3. 11.  Kapal Tunda
   

3) Kapal Penangkap Ikan
Kapal yang fungsinya untuk menangkap ikan, kapal-kapal ikan dimana operasi penangkapannya agak jauh dari pangkalannya, yang berhari-hari memerlukan waktu dalam operasinya biasanya dilengkapi dengan kotak ikan yang didinginkan, sehingga ikan-ikan hasil tangkapan tidak cepat menjadi busuk, bahkan untuk kapal-kapal ikan yang modern dilengkapi dengan pabrik ikan dalam kaleng.
 

Gambar 3. 12. Kapal ikan


4) Kapal Pemadam Kebakaran
Kapal yang fungsinya membantu memadakan kebakaran pada kapal lain atau kebakaran pada dermaga pelabuhan. Operasinya biasanya dilakukan sekitar pelabuhan.
 

Gambar 3. 14. Kapal Pemadam Kebakaran

5) Kapal Peneliti
Kapal yang fungsinya mengadakan penelitian di lautan, kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan penelitian.
 

Gambar 3. 15. Kapal Peneliti



6) Kapal Rumah Sakit
Karena fungsinya sebagai pelayanan kesehatan maka kapal ini dilengkapi dengan beberapa peralatan kedokteran dan alat-alat kesehatan lainnya, disamping itu juga terdapat beberapa paramedic dan dokter.
 

Gambar 3.16. Kapal Rumah sakit



7) Kapal Perang
Karena fungsinya untuk berperang atau menjaga keamanan maka perencanaan dan konstruksinya lebih ditekankan pada segi kekuatan dan bukan segi ekonomis, disamping kapal jenis dilengkapi alat-alat navigasi yang modern dan lengkap yang beberapa hal tidak terdapat pada kapal jenis lainnya..
 

Gambar 3. 17. Kapal perang